Apa Itu Hukum Moore Dan Hubungannya dengan Dunia Komputer?

Sumber Gambar: www.youtube.com

MOORE’S LAW alias Hukum Moore adalah sebuah pengamatan yang dilakukan oleh pendiri Intel Gordon Moore pada tahun 1965. Ini menyatakan bahwa kira-kira setiap 18 bulan, jumlah transistor yang dapat dipasangkan ke sirkuit terpadu bisa bertambah dua kali lipat.

Dan nyatanya begitu adanya, dimana sudah ada miliaran transistor pada chip terbaru yang tidak terlihat oleh mata manusia. Jika Hukum Moore berlanjut sampai tahun 2050, para insinyur harus membangun transistor dari komponen yang lebih kecil dari atom hidrogen tunggal. Ini juga semakin mahal bagi perusahaan untuk mengikuti. Pabrik fabrikasi bangunan untuk chip baru bahkan bisa menghabiskan biaya miliaran hingga triliunan rupiah.

Sebagai hasil dari faktor-faktor ini, banyak orang memprediksi Hukum Moore mungkin akan sedikit terbatas beberapa saat di awal tahun 2020-an, ketika komponen chip hanya berjarak batasan sekitar 5 nanometer. Nah, apa yang terjadi setelah itu? Apakah kemajuan teknologi berhenti, seperti yang dipikirkan saat ini kita terjebak menggunakan sistem operasi Windows 95 yang sama yang kita miliki beberapa dekade yang lalu?

Tampaknya hal tersebut tidak akan berlaku. Ada beberapa alasan mengapa akhir Hukum Moore tidak berarti dari kemajuan komputasi seperti yang kita ketahui. Bayangkan bencana yang akan menimpa kita jika, besok, hukum termodinamika atau tiga hukum gerak Newton tidak lagi berfungsi. Hukum Moore, meski namanya, bukanlah hukum universal semacam ini.Selalu ada Algoritma Dan Perangkat Lunak Yang Lebih Baik

Berikut adalah alasan mengapa akhir Hukum Moore tidak berarti bagi kemajuan komputasi:

  1. Selalu ada Algoritma Dan Perangkat Lunak Yang Lebih Baik
  2. Chipset Yang Lebih Khusus
  3. Bisa Jadi Bukan Saja Pilihan Chipset
  4. Bahan Baru Dan Konfigurasi
  5. Quantum Computing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Virus Michaelangelo?

Mobil Listrik Selo Karya Anak Bangsa

Cara Kerja Dan Jenis-Jenis Cloud Storage